www.hcherbal.com
BLOG INI SUDAH PINDAH KE ALAMAT www.hcherbal.com
Home Blogger Templates Gallery Blogger News

Merahnya Slalu menggoda ........Coba Buktikan



Artikel ini di tulis oleh Sutrisno Koswara


Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan

salah satu rempah-rempah penting. Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain sebagai

bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biscuit, kembang

gula dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan

jamu tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar.

Disamping itu, karene dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe juga

digunakan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng dan sirup.

Jahe yang nama ilmiahnya Zingiber officinale sudah tak asing bagi kita, baik

sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di

Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe

tersebut antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera

Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhai (Madura), pese (Bugis) lali (Irian)

Jahe tergolong tanaman herba, tegak, dapat mencapai ketinggian 40 – 100 cm dan

dapat berumur tahunan. Batangnya berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun

yang pipih memanjang dengan ujung lancip. Bunganya terdiri dari tandan bunga yang

berbentuk kerucut dengan kelopak berwarna putih kekuningan.

Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas. Rimpang

bercabang tak teratur, berserat kasar, menjalar mendatar. Bagian dalam berwarna kuning

pucat.

Kandungan Rimpang Jahe

Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum

jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas.

Mnnyak atsiri dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma jahe

kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning,

berbau harum tetapi tidak memiliki komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan

minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1 – 3 persen. Komponen utama minyak atsiri jahe

yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol.

Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak

menguap. Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol,

minyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.

Khasiat Jahe

Sejak dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka

keperluan lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk

membangkitkan nafsu makan dan pencernaan.

Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah

nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan

karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak asiri yang

dikeluarkan rimpang jahe.

Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan

mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang

hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus,

membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. Dalam pengobatan

tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit radang

sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh

melalui keringat.

Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :

• Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon

adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat

dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.

• Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease

dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak..

• Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan

jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
----------------------- Page 3-----------------------
• Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang

dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual

akibat mabok perjalanan.

• Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu

mengeluarkan angin.

• Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang

disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Jahe sebagai Obat Praktis

Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri

rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali

sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau

menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.

Dau jahe juga berkhasiat, antara lain dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat

dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah

orang yang sedang menggigil. Sedangkan rimpangnya ditumbuk dan direbus dalam air

mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian airnya dapat diminum sebagai obat

untuk memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati

yang membengkak, batuk dan demam.

Untuk mengobati rematik rematik siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang

tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada

bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh,

dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.

Jahe juga dapat digunakan untuk mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam,

terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan

ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.

Rimpang tumbuk juga dapat dipakai sebagai obat gosok pada penyakit gatal karena

sengatan serangga.

Rimpang yang ditumbuk, dengan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada

luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita

dibawa ke dokter).

Dengan dicampur lobak, jahe dapat digunakan untuk mengobati eksim. Parutan

lobak dicampur dengan air jahe. Air jahe dapat diperoleh dengan memarut rimpang jahe,

lalu diperas. Ramuan ini dioleskan ke bagian kulit yang terkena eksim. Biasanya dalam

waktu 2 minggu saja penyakit sudah berkurang.

Untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum

bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang satu ruas jari. Masukkan ke dalam

satu gelas air panas, beri madu secukupnya, lalu diminum. Bisa juga menggunakan

sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah.

0oo0

0 komentar:

Comments

Posting Komentar

Kami terima Kritikan anda

Lokasi Anda Online


.

-